Jumat, 27 Desember 2013

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Vertikal



TugasMAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



Kelompok  III
Fikriani Kurniati          : AFD 111 0058
Emilia Rahayu             : AFD 111 0034
M. Turkhamun            : AFD 111 0048
Robi sanjaya                : AFD 111 0019

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAN STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2013

KATA  PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kehendak dan karunia-Nya sehingga kami dapat membuat makalah Sistem Informasi Manajemen.
Dalam penulisan makalahl  ini tentang penerapan SIM oleh perusahaan atau instansi tertentu. kami menyadari dalam membuat tugas masih terdapat kekurangan dan memerlukan penyempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan bimbingan, saran, masukan, dan dukungan dari semua pihak yang terkait sebagai bahan bagi kami dalam perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya kepada semua pihak yang membantu kami dalam pembuatan makalah ini terlebih membantu dalam pelaksanaan tugas penelitian terhadap penggunaan SIM dalam Rumah Sakit Vertikal, akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Palangka Raya,    Oktober  2013
Penulis, 
Kelompok Tiga (3)

Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………..        i
Daftar Isi…………………………………………………….        ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang………………………………………………………....         1
B.Rumusan Masalah…………………………………………………........        2
C.Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.Profil rumah sakit vertikal (umum)........................................................         4

B.Bebagai contohnya adalah rumah sakit umum ulin di banjar masin......          6

C.Sistem informasi manajemen pada rumah sakit vertikal (umum)........         7
D.Konsep Sistem informasi.......................................................................           9
E.Komponen Sistem Informasi................................................................. .          9
F.Kajian SIM..............................................................................................          12
G. Subjek Informasi Dalam Sistem Manajemen Informasi Pada
Rumah Sakit Vertikal.................................................................................          13
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan.............................................................................................         15
B.Saran........................................................................................................        16
Daftar Pustaka..........................................................................................



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang masalah
Menjadi informasi sesuai keperluan manajer sebagai pimpinan manajemen. Informasi yang diperlukan manajemen dan manajer, maka harus dirancang suatu SIM yang baik.
Menurut Abdul Kadir (2003, p114) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah system informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi biasanya, SIM menyediakan informasi untuk operasi organisasi.

Menurut Pada saat ini rumah sakit adalah pusat pelayanan kesehatan sangat penting dalam masyarakat yaitu melakukan sebuah pelayanan harus berdasarkan melalui pendekatan kesehatan (promotiv,preventif,kuratif dan rehabiltatif) dan dilaksanakan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rumah sakit juga dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Sebuah kualitas rumah sakit dapat berpengaruh pada citra rumah sakit tersebut.

Pada zaman yang sudah modern ini dan globalisasi rumah sakit juga dituntut ntuk mengikuti perkembangan yang telah ada dalam hal ini adanya kompetisi yang sangat ketat antar rumah sakit. Hal ini berdampak pada manajerial rumah sakit yang mengembangkan strategis salah satunya adalah peranan system informasi manajemen di rumah sakit. Dalam hal ini teknologi saat ini berkembang sangat cepat dan berpengaruh pada system informasi manajemen.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sumber daya organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan pada berbagai tingkat manajemen, data dapat diolah Haag (2000, p 114) SIM juga sering disebut sebagai sistem peringatan manajemen karena sistem ini memberikan peringatan kepada pemakai terhadap masalah maupun peluang.
Rumah Sakit juga mempunyai SIM yang biasanya disebut SIMRS. Dalam hal ini masyarakat belum sama sekali mengenal akan SIMRS bias dikatakan tingkat pengetahuan masyarakat sangat rendah maka dari itu perlunya masyarakat untuk terbuka ataupun pasien.

B.   Tujuan penelitian

1)    lebih menigkatkan pelayanan rumah sakit
2)    agar data-data yang ada dalam rumah sakit tersusun rapih.
3)    kemudahan dalam pencarian data obat, pasien dll yang berhubungan dengan rumah sakit.
4)    meningktakan citra pelayanan rumah sakit.

C.   Batasan masalah
Dengan banyaknya kelompok rumah sakit yang ada maka kelompok kami hanya akan membahas sistem informasi manajemen pada rumah sakit vertikal. Karena Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit vertikal adalah sebuah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan tepat.
sistem informasi rumah sakit vertikal umumnya mencakup masalah klinikas (media), pasien dan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan rumah sakit itu sendiri.






BAB II
PEMBAHASAN
A.   Profil rumah sakit vertikal (umum)
  • Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.
  • RSU milik pemerintah dibagi dalam 4 tipe/kelas (A, B, C, D)
Ø Rumah Sakit Tipe D
  • adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis Dasar
Ø Rumah Sakit Tipe C
  • adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis Spesialitik Dasar yang meliputi spesialis :
–penyakit dalam,
–kesehatan anak,
–kebidanan dan kandungan
–bedah.
Ø Rumah Sakit Tipe B
  • adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 Spesialistik dan Sub Spesialistik Terbatas.
–Penyakit dalam,
–Kesehatan anak,
–Kebidanan dan penyakit kandungan,
–Bedah,
–Anesthesi,
–THT
–Kulit dan Kelamin,
–Radiologi,
–Pathologi klinik,
–Psikiatri,
–Neurologi,
–Mata,
–Bedah Digestif/Ortopedi
–Kardiologi
Ø Rumah Sakit Tipe A
  • adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis Spesialistik Luas dan Sub Spesialistik Luas.
–Penyakit dalam,
–Kebidanan dan penyakit kandungan,
–Bedah,
–Kesehatan anak,
–Telinga, hidung dan tenggorokan,
–Mata,
–Syaraf,
–Jiwa,
–Kulit dan kelamin,
–Jantung,
–Paru,
–Radiologi,
–Anesthesi,
–Rehabilitasi medis,
–Patologi klinis,
–Patologi anatomi.
–dll

B.   Sebagai Contohnya Adalah Rumah Sakit Umum Ulin Di Banjar Masin
Rumah Sakit Umum Daerah Ulin adalah rumah sakit kelas B Pendidikan yang berada di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan. RSUD Ulin berdiri tahun 1943 di atas lahan seluas 0,3 ha dengan konstruksi utama terdiri dari bahan kayu Ulin. Ulin adalah kayu yang kokoh, kuat tidak lapuk oleh panas dan hujan yang mungkin hanya berada di pulau Kalimantan. Renovasi rumah sakit ini pertama kali pada tahun 1985, bangunan kayu ulin diganti dengan konstruksi beton. Tahun 1997 dibangun Ruang Paviliun Aster, kemudian direnovasi lagi dan dibangun bersama Poliklinik Rawat Jalan dan Ruang Rawat Inap Aster tahun 2002. Sejak itu RSUD Ulin terus mengalami berbagai kemajuan fisik secara bertahap sampai pada kondisi seperti sekarang.
Untuk meningkatkan kemampuan jangkauan dan mutu pelayanan, maka berdasarkan SK Menkes No. 153/Menkes/SK/II/1988 tanggal 16 Februari 1988 tentang persetujuan RSUD Ulin menjadi Rumah Sakit Type B Pendidikan, serta Kepmendagri No. 445.420-1279 tahun 1999 tentang Penetapan RSUD Ulin Banjarmasin sebagai Rumah Sakit Pendidikan Calon Dokter Umum dan Calon Dokter Spesialis.
Dengan demikian tugas dan fungsi RSUD Ulin selain mengemban fungsi pelayanan juga melaksanakan fungsi pendidikan dan penelitian. Sejalan dengan upaya desentralisasi maka berdasarkan Perda No. 9 tahun 2002 status RSUD Ulin berubah menjadi Lembaga Teknis berbentuk Badan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
C.   Sistem Informasi Atau Perangkat Sistem Manajemen Pada Rumah Sakit Vertikal (Umum)

Mendukung pengendalian mutu pelayanan medis, penilaian produktivitas, analisis, pemanfaatam dan perkiraan kebutuhan, perencanaan dan evaluasi program, menyederhanakan pelayanan, penilaian klinis, sistem ini berguna untuk menunjang proses fungsi fungsi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit.
Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan baik.
Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 6 komponen utama guna menunjang terlaksanana penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan:
1.     Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
2.     Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya)
3.     Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
4.     SOP (Standar Operasional Prosedur)
5.     Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)
6.     SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah sistem dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SMD tersebut)
Adapun contoh SIM pada rumah sakit vertikal yang sangat terkait dengan pemerintah adalah ASKES, KS(Kartu Sehat yang khusus bagi masyarakat yang kurang mampu) pada umumnya KS terkait dengan aturan PERDA yang berlaku.
Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.
Di bidang    kesehatan    terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat untuk menyongsong Indonesia Sehat.
D.   Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi adalah  suatu  sistem dalam suatu  organisasi yang  mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat  manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu  organisasi untuk  dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Sistem  informasi dalam suatu  organisasi dapat dikatakan  sebagai  suatu  sistem yang  menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

E.    Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen­komponen yang  disebut blok  bangunan (building blok), yang  terdiri dari  komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1)    Komponen input 
Input mewakili data  yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media  untuk  menangkap  data  yang  akan dimasukkan, yang  dapat berupa  dokumen­ dokumen dasar.
2)    Komponen model 
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik  yang  akan memanipulasi data  input dan data  yang  tersimpan di basis data  dengan cara  yag  sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3)    Komponen output 
      Hasil dari sistem informasi adalah   keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas   dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4)    Komponen teknologi 
Teknologi merupakan “tool box”  dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima  input, menjalankan  model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5)    Komponen hardware 
Hardware berperan penting sebagai suatu media  penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk  menampung  database atau  lebih  mudah dikatakan sebagai sumber  data  dan informasi untuk  memperlancar dan mempermudah kerja  dari sistem informasi.
6)    Komponen software 
Software  berfungsi sebagai tempat untuk  mengolah,menghitung  dan memanipulasi data yang diambil dari   hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7)    Komponen basis data 
Basis data (database)  merupakan  kumpulan data  yang saling  berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak  untuk  memanipulasinya.  Data  perlu  disimpan dalam basis data  untuk  keperluan penyediaan informasi lebih  lanjut. Data  di dalam basis data  perlu  diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik  juga  berguna  untuk  efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data  diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak  paket yang  disebut DBMS  (Database Management System).
8)    Komponen kontrol 
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air,debu, kecurangan­kecurangan, kegagalan­kegagalan sistem itu  sendiri, ketidak  efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal­hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan­kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
F.    Kajian SIMR
Ø Tantangan Pengembangan SIMR
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) masih belum lancar dan banyak rumah sakit mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan dan kendala. Permasalahan yang menjadi kendala dan hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
Pemahaman para pemakai tentang komputer yang masih kurang.
Pemahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen yang masih minim.
Relatif mahalnya harga perangkat komputer.
Ambisius para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan pegawai.
Permasalahan yang menjadi penghambat dan kendala dalam perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR), menjadi tantangan tersendiri bagi para pengembang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) ini. SetiapRumah sakit harus memahami betapa pentingnya manajemen informasi bagi perkembangan Rumah Sakit. Terdapat dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar terhadap manajemen informasi, yaitu meningkatnya kompleksitas kegiatan rumah sakit dan meningkatnya kemampuan komputer.

G.   Subjek Informasi Dalam Sistem Manajemen Informasi Pada Rumah Sakit Vertikal
Beberapa subjek yang berperan dalam sistem informasi manajemen di rumah sakit vertikal adalah sebagai berikut :
1.     Direktur rumah sakit
2.     Kepala RS
3.     Dokter Spesialis
4.     Dokter umum
5.     Perawat/Bidan
6.     Staff
7.     Kariawan
8.     Pemerintah
9.     Masyarakat
10.            Instansi Terkait
Dengan tersedianya informasi yang berkualitas, tentunya juga mendorong pegawai untuk meningkatkan kemampuan kompetitif (competitive advantage) Rumah sakit.
Penyelesaian yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit dalam menghadapi permasalahan dan kendala dari pengembangan Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMR) adalah dengan memberikan pemahaman kepada setiap anggota organisasi mengenai pentingnya Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM), memberikan pelatihan yang intensif kepada pengguna Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMR), dan memberikan insentif kepada setiap pegawai yang dapat memanfaatkan Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMR) dengan lebih optimal.
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang penting di dalam suatu organisasi. Sistem informasi sangat mempengaruhi secara langsung dalam pengambilan keputusan, membuat rencana, dan mengelola pegawai, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Untuk itu, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Semakin meningkat saling ketergantungan antara rencana strategis organisasi, peraturan dan prosedur di satu sisi dengan sistem informasi (software, hardware, database, dan telekomunikasi) di sisi yang lainnya.
Perubahan di satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya. Hubungan ini menjadi sangat penting saat manajemen mempunyai rencana ke depan. Kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang biasanya sangat tergantung kepada sistem apa yang tersedia untuk dapat melaksanakannya. Misalnya, dalam peningkatan produktivitas kerja para pegawai sangat tergantung pada jenis dan kualitas dari sistem informasi organisasi.
Pengembangan dan pengelolaan sistem saat ini membutuhkan partipasi banyak pihak di dalam Rumah Sakit, jika dibandingkan peran dan partisipasi pada periode-periode yang lalu.
Dengan meningkatnya kecenderungan organisasi berteknologi digital, maka sistem informasi di dalam Rumah Sakit dapat meliputi jangkauan yang semakin luas hingga kepada masyarakat, pemerintahan, swasta, dan bahkan informasi mengenai perkembangan politik terakhir.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) memainkan peran yang sangat besar dan berpengaruh di dalam rumah sakit karena semakin tingginya kemampuan teknologi komputer dan semakin murahnya biaya pemanfaatan teknologi komputer tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) merupakan bidang yang harus dikembangkan oleh setiap Rumah Sakit yang ada di Indonesia. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) sangat cepat dan pesat, untuk itu setiap Rumah Sakit harus dengan cepat untuk dapat beradaptasi dengan teknologi ini.
Permasalahan yang menghambat dan menjadi kendala bagi pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) di Indonesia bukan menjadi penghalang bahwa teknologi ini tidak digunakan dan dikembangkan. Setiap Rumah Sakit yang memiliki hambatan dan kendala dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) harus dengan cepat mengatasi dan menyelesaikannya dengan memberikan pemahaman, pelatihan dan insentif kepada setiap pegawai yang memanfaatkan Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMR) dengan lebih optimal.
Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) yang optimal, maka akan memberikan banyak keuntungan/kemudahan bagi Rumah Sakit tersebut.
B.   Saran
Seiring perkembangan zaman dan tehnologi yang maju semakin pesat, serta tuntutan masyarakat yang tinggi terhadap pelayanan yang cepat dan tepat di rumah sakit dan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing, efisiensi ( organisasi, manajemen dan SDM ) maka rumah sakit harus mampu mengambil keputusan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsive, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan,  maka penguasaan tehnologi mutlak diperlukan guna mendukung pelayanan tersebut.
Untuk itu sebaiknya rumah sakit memiliki sistem informasi manajemen yang baik sehingga pemanfaatan tehnologi sistem informasi tersebut dapat diakses oleh semua pihak dengan mudah.












Daftar Pustaka

AA Hafizh, Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) atau (SIM-RS), http://72.14.235.132/search?q=cache:H3s2EMzm0MIJ:siliwangi.blog.friendster.com
Echie, Sekapur Sirih Tentang Sistem Informasi Manajemen, http://72.14.235.132/search?q=cache:gN0eRcC8E-8J:blog.360.yahoo.com
http://fulfat.wordpress.com/sistem  informasi  manajamen  rumah sakit, strategi, adopsi, tehnologi dan permasalahannya
      Profil RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak, Tahun 2010
 Kerangka Acuan SIMRS untuk RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak Tahun 2010




Tidak ada komentar:

Posting Komentar