TugasMAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Kelompok III
Fikriani Kurniati : AFD 111 0058
Emilia Rahayu : AFD 111 0034
M. Turkhamun : AFD 111 0048
Robi sanjaya : AFD 111 0019
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAN STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas kehendak dan karunia-Nya sehingga kami dapat membuat makalah Sistem
Informasi Manajemen.
Dalam
penulisan makalahl ini
tentang penerapan SIM oleh perusahaan atau instansi
tertentu. kami menyadari
dalam membuat tugas masih terdapat
kekurangan dan memerlukan penyempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan bimbingan, saran,
masukan, dan dukungan dari semua pihak yang terkait sebagai bahan bagi kami dalam perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya kepada semua pihak yang membantu kami dalam pembuatan makalah ini terlebih membantu dalam pelaksanaan tugas
penelitian terhadap penggunaan SIM dalam Rumah Sakit Vertikal, akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
Palangka Raya, Oktober 2013
Penulis,
Kelompok
Tiga (3)
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………….. i
Daftar Isi……………………………………………………. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang……………………………………………………….... 1
B.Rumusan
Masalah…………………………………………………........ 2
C.Tujuan
BAB
II PEMBAHASAN
A.Profil rumah
sakit vertikal (umum)........................................................ 4
B.Bebagai contohnya adalah rumah
sakit umum ulin di banjar masin...... 6
C.Sistem informasi manajemen pada
rumah sakit vertikal (umum)........ 7
D.Konsep Sistem informasi....................................................................... 9
E.Komponen Sistem
Informasi................................................................. . 9
F.Kajian SIM.............................................................................................. 12
G. Subjek Informasi
Dalam Sistem Manajemen Informasi Pada
Rumah Sakit Vertikal................................................................................. 13
BAB
III PENUTUP
A.Kesimpulan............................................................................................. 15
B.Saran........................................................................................................
16
Daftar
Pustaka..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Menjadi informasi sesuai keperluan
manajer sebagai pimpinan manajemen. Informasi yang diperlukan manajemen dan
manajer, maka harus dirancang suatu SIM yang baik.
Menurut Abdul Kadir (2003, p114) Sistem Informasi
Manajemen (SIM) adalah system informasi yang digunakan untuk mendukung operasi,
manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi biasanya, SIM
menyediakan informasi untuk operasi organisasi.
Menurut Pada saat ini rumah sakit
adalah pusat pelayanan kesehatan sangat penting dalam masyarakat yaitu
melakukan sebuah pelayanan harus berdasarkan melalui pendekatan kesehatan (promotiv,preventif,kuratif
dan rehabiltatif) dan dilaksanakan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Rumah sakit juga dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan
baik. Sebuah kualitas rumah sakit dapat berpengaruh pada citra rumah sakit
tersebut.
Pada zaman yang sudah modern ini dan
globalisasi rumah sakit juga dituntut ntuk mengikuti perkembangan yang telah
ada dalam hal ini adanya kompetisi yang sangat ketat antar rumah sakit. Hal ini
berdampak pada manajerial rumah sakit yang mengembangkan strategis salah
satunya adalah peranan system informasi manajemen di rumah sakit. Dalam hal ini
teknologi saat ini berkembang sangat cepat dan berpengaruh pada system
informasi manajemen.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
merupakan sumber daya organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan
pada berbagai tingkat manajemen, data dapat diolah Haag (2000, p 114) SIM juga
sering disebut sebagai sistem peringatan manajemen karena sistem ini memberikan
peringatan kepada pemakai terhadap masalah maupun peluang.
Rumah Sakit juga mempunyai SIM yang biasanya disebut
SIMRS. Dalam hal ini masyarakat belum sama sekali mengenal akan SIMRS bias
dikatakan tingkat pengetahuan masyarakat sangat rendah maka dari itu perlunya
masyarakat untuk terbuka ataupun pasien.
B. Tujuan penelitian
1)
lebih
menigkatkan pelayanan rumah sakit
2)
agar
data-data yang ada dalam rumah sakit tersusun rapih.
3)
kemudahan
dalam pencarian data obat, pasien dll yang berhubungan dengan rumah sakit.
4)
meningktakan
citra pelayanan rumah sakit.
C.
Batasan masalah
Dengan
banyaknya kelompok rumah sakit yang ada maka kelompok kami hanya akan membahas
sistem informasi manajemen pada rumah sakit vertikal. Karena Sistem Informasi
Manajemen Rumah sakit vertikal adalah sebuah sistem komputerisasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
memperoleh informasi secara tepat dan tepat.
sistem
informasi rumah sakit vertikal umumnya mencakup masalah klinikas (media),
pasien dan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan rumah sakit itu
sendiri.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Profil
rumah sakit vertikal (umum)
- Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.
- RSU milik pemerintah dibagi dalam 4 tipe/kelas (A, B, C, D)
Ø Rumah Sakit Tipe D
- adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis Dasar
Ø
Rumah Sakit Tipe C
- adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis Spesialitik Dasar yang meliputi spesialis :
–penyakit dalam,
–kesehatan anak,
–kebidanan dan kandungan
–bedah.
Ø Rumah Sakit Tipe B
- adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 Spesialistik dan Sub Spesialistik Terbatas.
–Penyakit dalam,
–Kesehatan anak,
–Kebidanan dan penyakit kandungan,
–Bedah,
–Anesthesi,
–THT
–Kulit dan Kelamin,
–Radiologi,
–Pathologi klinik,
–Psikiatri,
–Neurologi,
–Mata,
–Bedah Digestif/Ortopedi
–Kardiologi
Ø Rumah Sakit Tipe A
- adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis Spesialistik Luas dan Sub Spesialistik Luas.
–Penyakit dalam,
–Kebidanan dan penyakit kandungan,
–Bedah,
–Kesehatan anak,
–Telinga, hidung dan tenggorokan,
–Mata,
–Syaraf,
–Jiwa,
–Kulit dan kelamin,
–Jantung,
–Paru,
–Radiologi,
–Anesthesi,
–Rehabilitasi medis,
–Patologi klinis,
–Patologi anatomi.
–dll
B.
Sebagai Contohnya Adalah Rumah Sakit
Umum Ulin Di Banjar Masin
Rumah Sakit
Umum Daerah Ulin adalah rumah sakit kelas B Pendidikan yang berada di Kota
Banjarmasin Kalimantan Selatan. RSUD Ulin berdiri tahun
1943 di atas lahan seluas 0,3 ha dengan konstruksi utama terdiri dari bahan
kayu Ulin. Ulin adalah kayu yang kokoh, kuat tidak lapuk oleh panas dan hujan
yang mungkin hanya berada di pulau Kalimantan. Renovasi rumah sakit ini pertama
kali pada tahun 1985, bangunan kayu ulin diganti dengan konstruksi beton. Tahun
1997 dibangun Ruang Paviliun Aster, kemudian direnovasi lagi dan dibangun
bersama Poliklinik Rawat Jalan dan Ruang Rawat Inap Aster tahun 2002. Sejak itu
RSUD Ulin terus mengalami berbagai kemajuan fisik secara bertahap sampai pada
kondisi seperti sekarang.
Untuk
meningkatkan kemampuan jangkauan dan mutu pelayanan, maka berdasarkan SK Menkes
No. 153/Menkes/SK/II/1988 tanggal 16 Februari 1988 tentang persetujuan RSUD
Ulin menjadi Rumah Sakit Type B Pendidikan, serta Kepmendagri No. 445.420-1279
tahun 1999 tentang Penetapan RSUD Ulin Banjarmasin sebagai
Rumah Sakit Pendidikan Calon Dokter Umum dan Calon Dokter Spesialis.
Dengan
demikian tugas dan fungsi RSUD Ulin selain mengemban fungsi pelayanan juga
melaksanakan fungsi pendidikan dan penelitian. Sejalan dengan upaya
desentralisasi maka berdasarkan Perda No. 9 tahun 2002 status RSUD Ulin berubah
menjadi Lembaga Teknis berbentuk Badan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
C. Sistem Informasi Atau Perangkat Sistem Manajemen Pada Rumah Sakit Vertikal
(Umum)
Mendukung
pengendalian mutu pelayanan medis, penilaian produktivitas, analisis,
pemanfaatam dan perkiraan kebutuhan, perencanaan dan evaluasi program,
menyederhanakan pelayanan, penilaian klinis, sistem ini berguna untuk menunjang
proses fungsi fungsi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan
pelayanan kesehatan dirumah sakit.
Sistem
Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi
informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan
prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif
untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam
tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru guna menungjang kelancaran penerapan
Sistem yang tertata dengan rapih dan baik.
Berdasarkan
definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 6
komponen utama guna menunjang terlaksanana penerapan sistem informasi yang
benar dan sesuai kebutuhan:
1.
Software (Sistem Informasi Manajeman
Rumah Sakit)
2.
Hardware (Perangkat Kerasa berupa
Komputer, printer dan lainnya)
3.
Networking (Jaringan LAN, Wireless
dan lainnya)
4.
SOP (Standar Operasional Prosedur)
5.
Komitment (Komitmen semua
unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem
tidak akan berjalan tanpa di Input)
6.
SDM (sumberdaya manusia adalah
factor utama suksesnya sebuah sistem dimana data diinput dan di proses melalui
tenaga-tenaga SMD tersebut)
Adapun
contoh SIM pada rumah sakit vertikal yang sangat terkait dengan pemerintah
adalah ASKES, KS(Kartu Sehat yang khusus bagi masyarakat yang kurang mampu)
pada umumnya KS terkait dengan aturan PERDA yang berlaku.
Sistem
Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai
strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta
kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.
Di
bidang kesehatan terutama Rumah Sakit
sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas
pelayanan bagi masyarakat untuk menyongsong Indonesia Sehat.
D.
Konsep Sistem Informasi
Sistem informasi adalah
suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi
dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada
pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dalam
suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem
yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam
organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil,
mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan
menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
E.
Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari
komponenkomponen yang disebut blok bangunan (building blok),
yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output,
komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis
data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut
saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1)
Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam
sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media
untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang
dapat berupa dokumen dokumen dasar.
2)
Komponen model
Komponen ini
terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara yag sudah ditentukan
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3)
Komponen output
Hasil dari sistem informasi
adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas
dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai
sistem.
4)
Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan.
5)
Komponen hardware
Hardware berperan
penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem
informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database
atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan
informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem
informasi.
6)
Komponen software
Software
berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi
data yang diambil dari hardware untuk menciptakan
suatu informasi.
7)
Komponen basis data
Basis
data (database) merupakan kumpulan data
yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan
yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam
basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih
lanjut. Data
di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian
rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi
basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses
atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang
disebut DBMS (Database Management System).
8)
Komponen kontrol
Banyak hal
yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
te,peratur, air,debu, kecurangankecurangan, kegagalankegagalan sistem
itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain
sebagainya. Beberapa pengendalian
perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi.
F.
Kajian SIMR
Ø
Tantangan Pengembangan SIMR
Perkembangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMR) masih belum lancar dan banyak rumah sakit
mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan dan
kendala. Permasalahan yang menjadi kendala dan hambatan tersebut adalah sebagai
berikut :
Pemahaman para pemakai tentang komputer yang masih kurang.
Pemahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
dan peran manajemen yang masih minim.
Relatif mahalnya harga perangkat komputer.
Ambisius para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun
sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan pegawai.
Permasalahan yang menjadi
penghambat dan kendala dalam perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMR), menjadi tantangan tersendiri bagi para pengembang Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) ini. SetiapRumah sakit harus memahami
betapa pentingnya manajemen informasi bagi perkembangan Rumah Sakit. Terdapat
dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar terhadap manajemen
informasi, yaitu meningkatnya kompleksitas kegiatan rumah sakit dan
meningkatnya kemampuan komputer.
G.
Subjek
Informasi Dalam Sistem Manajemen Informasi Pada Rumah Sakit Vertikal
Beberapa
subjek yang berperan dalam sistem informasi manajemen di rumah sakit vertikal
adalah sebagai berikut :
1.
Direktur
rumah sakit
2.
Kepala
RS
3.
Dokter
Spesialis
4.
Dokter
umum
5.
Perawat/Bidan
6.
Staff
7.
Kariawan
8.
Pemerintah
9.
Masyarakat
10.
Instansi
Terkait
Dengan tersedianya informasi
yang berkualitas, tentunya juga mendorong pegawai untuk meningkatkan kemampuan
kompetitif (competitive advantage) Rumah sakit.
Penyelesaian yang harus
dilakukan oleh Rumah Sakit dalam menghadapi permasalahan dan kendala dari
pengembangan Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMR) adalah dengan
memberikan pemahaman kepada setiap anggota organisasi mengenai pentingnya
Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM), memberikan pelatihan yang
intensif kepada pengguna Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMR), dan
memberikan insentif kepada setiap pegawai yang dapat memanfaatkan Sistem
informasi manajemen rumah sakit (SIMR) dengan lebih optimal.
Manajemen tidak dapat
mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang
penting di dalam suatu organisasi. Sistem informasi sangat mempengaruhi secara
langsung dalam pengambilan keputusan, membuat rencana, dan mengelola pegawai,
serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana
menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar
pelayanan minimum, dan menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada
masyarakat. Untuk itu, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan
begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Semakin meningkat saling
ketergantungan antara rencana strategis organisasi, peraturan dan prosedur di
satu sisi dengan sistem informasi (software, hardware, database, dan
telekomunikasi) di sisi yang lainnya.
Perubahan di satu komponen akan
mempengaruhi komponen lainnya. Hubungan ini menjadi sangat penting saat
manajemen mempunyai rencana ke depan. Kegiatan yang akan dilakukan pada masa
yang akan datang biasanya sangat tergantung kepada sistem apa yang tersedia
untuk dapat melaksanakannya. Misalnya, dalam peningkatan produktivitas kerja
para pegawai sangat tergantung pada jenis dan kualitas dari sistem informasi
organisasi.
Pengembangan dan pengelolaan
sistem saat ini membutuhkan partipasi banyak pihak di dalam Rumah Sakit, jika
dibandingkan peran dan partisipasi pada periode-periode yang lalu.
Dengan meningkatnya
kecenderungan organisasi berteknologi digital, maka sistem informasi di dalam
Rumah Sakit dapat meliputi jangkauan yang semakin luas hingga kepada
masyarakat, pemerintahan, swasta, dan bahkan informasi mengenai perkembangan
politik terakhir.
Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMR) memainkan peran yang sangat besar dan berpengaruh di dalam
rumah sakit karena semakin tingginya kemampuan teknologi komputer dan semakin
murahnya biaya pemanfaatan teknologi komputer tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan.
Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMR) merupakan bidang yang harus dikembangkan oleh setiap Rumah
Sakit yang ada di Indonesia. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMR) sangat cepat dan pesat, untuk itu setiap Rumah Sakit harus dengan
cepat untuk dapat beradaptasi dengan teknologi ini.
Permasalahan yang menghambat
dan menjadi kendala bagi pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMR) di Indonesia bukan menjadi penghalang bahwa teknologi ini tidak
digunakan dan dikembangkan. Setiap Rumah Sakit yang memiliki hambatan dan
kendala dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) harus
dengan cepat mengatasi dan menyelesaikannya dengan memberikan pemahaman,
pelatihan dan insentif kepada setiap pegawai yang memanfaatkan Sistem informasi
manajemen rumah sakit (SIMR) dengan lebih optimal.
Pemanfaatan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMR) yang optimal, maka akan memberikan banyak keuntungan/kemudahan bagi Rumah Sakit tersebut.
B.
Saran
Seiring perkembangan zaman dan tehnologi yang maju
semakin pesat, serta tuntutan masyarakat yang tinggi terhadap pelayanan yang
cepat dan tepat di rumah sakit dan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing,
efisiensi ( organisasi, manajemen dan SDM ) maka rumah sakit harus mampu
mengambil keputusan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar dapat
menjadi organisasi yang responsive, inovatif, efektif, efisien dan
menguntungkan, maka penguasaan tehnologi mutlak diperlukan guna mendukung
pelayanan tersebut.
Untuk itu sebaiknya rumah sakit memiliki sistem
informasi manajemen yang baik sehingga pemanfaatan tehnologi sistem informasi
tersebut dapat diakses oleh semua pihak dengan mudah.
Daftar Pustaka
AA Hafizh, Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) atau
(SIM-RS),
http://72.14.235.132/search?q=cache:H3s2EMzm0MIJ:siliwangi.blog.friendster.com
Echie, Sekapur Sirih Tentang Sistem Informasi Manajemen, http://72.14.235.132/search?q=cache:gN0eRcC8E-8J:blog.360.yahoo.com
Echie, Sekapur Sirih Tentang Sistem Informasi Manajemen, http://72.14.235.132/search?q=cache:gN0eRcC8E-8J:blog.360.yahoo.com
http://fulfat.wordpress.com/sistem
informasi manajamen rumah sakit,
strategi, adopsi, tehnologi dan permasalahannya
Profil RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak, Tahun 2010
Kerangka Acuan SIMRS untuk RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak Tahun 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar